VIVAnews - Cisco, salah satu penyedia jaringan asal California, baru saja melaporkan hasil kuartal satu tahun fiskal 2010 yang berakhir pada 24 Oktober 2009.
Dalam laporan tersebut, Cisco melaporkan laba bersihnya, baik berbasis GAAP (generally accepted accounting principles-berdasarkan basis prinsip akuntansi) maupun non-GAAP menurun cukup signifikan. Angkanya mencapai 18,8 persen untuk hasil GAAP dan 15,3 persen untuk hasil non-GAAP.
Lebih detail, Cisco melaporkan penjualan bersihnya pada kuartal satu tahun 2010 ini sebesar US$ 9 miliar. Laba bersih (GAAP) sebesar US$ 1,8 miliar atau US$ 0,30 per saham. Penjualan bersih Cisco pada Q1 FY10 ini menunjukkan penurunan sebesar 12,7 persen, dan turun 18,8 persen untuk laba bersih, dibandingkan periode yang sama tahun 2009.
Sementara, laba bersih berdasarkan basis non-GAAP, Cisco mengantungi US$ 2,1 miliar atau US$ 0,36 per saham, turun 15,3 persen ketimbang kuartal pertama tahun fiskal 2009.
“Dengan melanjutkan apa yang kita lihat di akhir kuartal empat, hasil kuartal satu ini merefleksikan tren pertumbuhan yang kuat dan dengan hasil yang menyamai atau melebihi ekspektasi selama kondisi ekonomi normal,” kata John Chambers, Chairman dan CEO Cisco Systems pada keterangan resminya, 18 November 2009.
“Kami percaya bahwa transisi pasar di seluruh area kolaborasi, virtualisasi, dan video akan mendorong produktivitas dan pertumbuhan dalam beban jaringan beberapa dekade ke depan,” ucap Chambers.
Lebih lanjut, Chambers mengatakan, niatan Cisco untuk mengeluarkan empat usulan akuisisi, koalisi dengan EMC/VMware, serta lima produk dan solusi industri baru di beberapa bulan terakhir ini mampu menjadi titik balik keterpurukan kecil di dalam perusahaan.
No comments:
Post a Comment