JAKARTA, KOMPAS.com – Diam-diam, si Topi merah alias Red Hat mulai banyak dipakai di dunia, dan juga di tanah air. Di Indonesia, salah satu perusahaan besar yang akan menggunakannya adalah Bursa Saham Indonesia.
"Jakarta Stock Exchange (Bursa Efek Indonesia) akan pakai RedHat. Ini bukti kepercayaan, karena perusahaan saham kan harus online terus," kata Patrick Lim (General Manager, ASEAN, Red Hat Asia Pacific Pte Ltd).
Selain Bursa Efek, menurut Lim, ada dua bank besar yang berniat menggunakan sistem operasi open source tersebut. "Sayang kami belum mendapatkan persetujuan dari mereka untuk mengumumkan namanya," kata Patrick meminta maaf.
Patrick yakin Red Hat akan berkembang pesat dan digunakan oleh banyak perusahaan di tanah air. Apalagi perusahaan yang berdiri sejak tahun 1993 ini sudah memiliki dua distributor (ECS dan CTI) dan juga dua Advanced Business Partner (Berca dan Ecom) di tanah air.
"Kunci sukses di Indonesia adalah pengembangan pasar. Kerjasama dengan para ISV agar sesuai dengan pasar setempat. Juga kepemimpinan pasar. Kami sudah punya 30 – 40 Red Hat ready-partner," tandas Patrick.
No comments:
Post a Comment